Teks Foto : Kepala Bidang Statistik Diskominfo Kukar, H. Asdi (AK)
ASPIRASIKALTIM.COM – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kutai Kartanegara (Kukar) terus mendorong penguatan statistik sektoral melalui kegiatan workshop pendampingan pengisian Aplikasi Rekomendasi Kegiatan Statistik (ROMANTIK).
Kegiatan ini dilaksanakan di Grand Elty Tenggarong, Rabu (30/4/2025), sebagai bagian dari penguatan Sistem Statistik Nasional (SSN) tahun 2025.
Kepala Bidang Statistik Diskominfo Kukar, H. Asdi, menjelaskan bahwa workshop ini menghadirkan 10 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) beserta 10 tim teknis dari masing-masing OPD terpilih, kesepuluh OPD tersebut dipilih berdasarkan hasil screening dari Badan Pusat Statistik (BPS).
“Dari total 58 OPD di Kukar, kami hanya mengundang 10 yang paling potensial. Mereka dinilai memiliki kegiatan statistik sektoral yang sangat baik dan data yang ditampilkan di sistem Satu Data OPD-nya juga sangat valid,” ungkap H. Asdi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa OPD-OPD ini akan diseleksi kembali untuk mewakili Kukar dalam lomba statistik sektoral tingkat nasional yang rutin digelar oleh BPS setiap tahun.
“Dari 10 ini akan kita pilih 1 sampai 2 OPD lagi untuk kita lobakan ke nasional. Harapannya, bisa masuk nominasi sebagaimana pencapaian tahun lalu,” ujarnya.
Sebagai informasi, pada tahun 2024 lalu, Kecamatan Loa Janan berhasil masuk dalam 10 besar statistik sektoral nasional, dari total 31 kabupaten/kota yang dinilai di seluruh Indonesia, dia juga berharap prestasi ini dapat dipertahankan atau bahkan ditingkatkan pada tahun ini.
Ia juga menekankan pentingnya data statistik yang akurat dalam mendukung kebijakan pemerintah daerah.
“Contohnya, data kemiskinan. Kalau datanya bagus dan akurat, maka bantuan dari pemerintah bisa lebih tepat sasaran. Itu yang ingin kita dorong lewat kegiatan ini,” jelasnya.
Kegiatan workshop ini dilaksanakan selama satu hari penuh, output utamanya adalah pembinaan bagi OPD dalam pengelolaan dan pemanfaatan data, termasuk bagaimana data dari desa dan kecamatan bisa dibagipakaikan antarunit secara optimal.
“Asasnya adalah keterbukaan dan akurasi. Statistik yang kuat akan menjadi fondasi kebijakan yang tepat dan efektif bagi pembangunan Kukar,” tutup Asdi. (adv/Am)