DPRD Samarinda Soroti Aktivitas Cut and Fill, Minta Pemkot Perketat Pengawasan

ASPIRASIKALTIM.COM – DPRD Kota Samarinda menyoroti aktivitas pematangan lahan dengan metode cut and fill di kawasan pergudangan Jalan Suryanata, Kelurahan Bukit Pinang.

DPRD menilai, tanpa pengawasan ketat, kegiatan ini berpotensi memicu kerusakan lingkungan dan membahayakan keselamatan warga.

Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, mengungkapkan hasil peninjauan lapangan menemukan sejumlah persoalan serius.

Salah satunya, tumpahan tanah di badan jalan yang membuat kondisi licin saat hujan dan rawan kecelakaan bagi pengguna jalan.

“Dampaknya tidak hanya di lokasi proyek, tapi juga meluas ke jalan dan lingkungan sekitar,” ujarnya, Kamis (14/8/2025).

Selain itu, DPRD menyoroti potensi pencemaran pada ekosistem rawa di sekitar proyek. Air hujan yang membawa sedimen tanah dikhawatirkan mengendap di rawa, menyebabkan pendangkalan dan meningkatkan risiko banjir saat musim hujan.

“Begitu aliran air terhambat, potensi banjir akan semakin besar. Ini harus diantisipasi sejak awal,” tegas Deni.

Menindaklanjuti temuan ini, DPRD mendorong Pemerintah Kota melalui Satpol PP untuk segera memeriksa legalitas izin dan memastikan seluruh ketentuan lingkungan dipenuhi.

Jika ditemukan pelanggaran, langkah tegas seperti pemasangan police line bisa dilakukan untuk menghentikan aktivitas sementara.

“Kalau memang ada pelanggaran, penindakan harus jelas dan tegas,” tambahnya.

DPRD menegaskan komitmennya untuk terus mengawal setiap proyek pembangunan di Samarinda. Menurut Deni, keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan harus menjadi prioritas utama.

“Pembangunan boleh berjalan, tapi keamanan warga dan kelestarian lingkungan tidak boleh dikompromikan,” pungkasnya. (adv)

Teks foto : Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar (istimewa).