ASPIRASIKALTIM.COM – Semangat gotong royong yang digelorakan para pemuda Desa Kedang Murung, Kecamatan Kota Bangun, menjadi motor utama dalam menjaga keberlanjutan Wisata Danau Tanjung Serai. Melalui aksi rutin setiap Jumat sore, mereka berperan aktif menjaga kebersihan dan keindahan destinasi wisata andalan desa itu.
Kepala Desa Kedang Murung, Junaidy, mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari strategi pemerintah desa dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat.
“Setiap Jumat sore, pemuda dan karang taruna ikut membersihkan dan merawat Danau Tanjung Serai agar tetap menarik bagi pengunjung,” ujarnya, Sabtu (4/10/2025).
Dalam kegiatan gotong royong itu, para pemuda bersama karang taruna melakukan pembersihan area wisata, penataan jalur pejalan kaki, serta perawatan fasilitas umum seperti gazebo dan tempat duduk pengunjung.
Mereka juga aktif melakukan sosialisasi tentang pentingnya pengelolaan sampah dan menjaga kelestarian lingkungan di sekitar danau.
Junaidy menilai, keterlibatan pemuda menjadi kunci keberhasilan menjaga keberlangsungan sektor wisata. Selain melatih tanggung jawab sosial, kegiatan ini juga menumbuhkan rasa memiliki terhadap potensi desa.
“Kami ingin anak-anak muda tumbuh dengan rasa memiliki terhadap desanya, mereka bukan hanya penerus, tapi juga pelaku utama pembangunan,” tegasnya.
Pemerintah Desa Kedang Murung juga tengah menjalin sinergi dengan pemerintah kabupaten dan provinsi untuk meningkatkan sarana pendukung wisata, termasuk penambahan area parkir, tempat istirahat, dan papan informasi bagi wisatawan.
Selain berdampak pada pelestarian lingkungan, aktivitas gotong royong ini turut memberikan efek ekonomi bagi masyarakat, dengan kawasan wisata yang bersih dan tertata, tingkat kunjungan wisatawan meningkat, yang pada gilirannya membuka peluang usaha baru bagi warga sekitar.
Junaidy menegaskan, keterlibatan masyarakat khususnya generasi muda merupakan wujud nyata pembangunan berkelanjutan.
“Gotong royong ini bukan sekadar membersihkan, tapi juga membangun kesadaran bahwa menjaga wisata berarti menjaga masa depan desa,” pungkasnya. (adv/Am)