ASPIRASIKALTIM.COM – Pemerintah Desa Kedang Murung, Kecamatan Kota Bangun, terus mengoptimalkan potensi alam yang dimiliki dengan menjadikan perkebunan kelapa sawit dan sektor perikanan sebagai pilar utama penggerak ekonomi masyarakat.
Dua sektor ini terbukti mampu menjaga stabilitas ekonomi desa di tengah tantangan geografis yang didominasi kawasan rawa.
Kepala Desa Kedang Murung, Junaidy, mengatakan kondisi lahan di wilayahnya tidak memungkinkan untuk pengembangan pertanian padi dalam skala besar, pemerintah desa memfokuskan perhatian pada sektor yang lebih potensial dan berkelanjutan.
“Kami memanfaatkan potensi lokal dari sawit dan nelayan agar ekonomi desa tetap berjalan, sambil menyiapkan strategi jangka panjang melalui pariwisata,” ujar Junaidy, Kamis (02/10/2025).
Ia menjelaskan, sekitar 65 persen lahan di Kedang Murung merupakan dataran rendah dan rawa, sehingga kurang cocok untuk bercocok tanam padi. Kondisi ini mendorong masyarakat untuk beralih ke sektor perkebunan dan perikanan yang lebih adaptif terhadap karakter lingkungan.
Perkebunan sawit kini menjadi sumber penghasilan utama warga, sementara hasil tangkapan ikan dari sungai dan danau menjadi penopang kebutuhan pangan harian. Kombinasi kedua sektor ini menciptakan keseimbangan antara pemasukan ekonomi dan ketahanan pangan masyarakat.
“Ketahanan pangan di Kedang Murung lebih banyak ditopang dari hasil perikanan. Sedangkan dari sisi pemasukan, sawit menjadi tumpuan utama warga,” jelasnya.
Selain berorientasi pada penguatan ekonomi, pemerintah desa juga mendorong pengelolaan berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat dalam menjaga produktivitas lahan dan ekosistem perairan. Langkah ini dilakukan agar aktivitas ekonomi tidak merusak keseimbangan lingkungan.
Junaidy menambahkan, sektor lokal yang kuat menjadi fondasi penting bagi desa dalam menghadapi perubahan ekonomi dan iklim.
“Kami ingin masyarakat memiliki penghidupan yang stabil tanpa harus bergantung pada sektor luar. Potensi yang ada di desa harus dikelola sebaik mungkin,” tutupnya. (adv/Am)