Bupati Kukar Dorong PKK Perkuat Peran di Pendidikan dan Kesehatan Warga

ASPIRASIKALTIM.COM – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Aulia Rahman Basri, menekankan pentingnya peran Tim Penggerak PKK hingga tingkat RT dalam mendukung pelayanan kebutuhan dasar masyarakat, khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial.

Menurut Bupati Aulia, pemerintah daerah harus memastikan tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah dan seluruh warga mendapatkan akses kesehatan yang layak.

“Pelayanan dasar itu mencakup pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial. Masyarakat kita harus bisa berobat dengan baik ketika sakit, yang lebih penting tugas PKK adalah menjaga agar masyarakat tidak sakit dengan membangun pola hidup sehat,” ujar Aulia.

Pernyataan itu disampaikannya saat mengukuhkan Ketua TP-PKK Kukar Andi Deescha Pravidhia Aulia beserta jajaran periode 2025–2030, serta melantik Ketua Tim Pembina Posyandu Kecamatan se-Kukar, di Pendopo Odah Etam, Tenggarong, Sabtu (23/8/2025).

Bupati menjelaskan, upaya menjaga kesehatan warga dapat dilakukan dengan memastikan gizi seimbang, hunian layak, udara bersih, serta lingkungan sehat.

Ia menegaskan PKK-RT menjadi garda terdepan karena bersentuhan langsung dengan masyarakat dan mengetahui kondisi warganya secara detail.

Selain kesehatan, Aulia juga menyoroti pentingnya pendidikan, dia juga menegaskan Pemkab Kukar sudah menggratiskan pendidikan SD dan SMP beserta perlengkapannya.

“Mulai tahun depan, anak-anak akan dibekali seragam, tas, sepatu, dan perlengkapan sekolah lainnya agar tidak ada perbedaan yang memicu diskriminasi maupun perundungan,” katanya.

Aulia berharap dukungan PKK dapat memastikan tidak ada anak yang putus sekolah. Jika ditemukan kendala, kader PKK diminta langsung turun mendatangi keluarga untuk mencari solusi.

Dengan penguatan peran PKK hingga ke tingkat RT, Bupati optimistis kualitas hidup masyarakat Kukar semakin meningkat, baik dari sisi kesehatan, pendidikan, maupun kesejahteraan sosial.

“Kami tidak ingin ada anak yang masuk sekolah dengan kondisi berbeda, ada yang pakai seragam baru sementara yang lain tidak. Kami ingin semua anak sekolah di Kukar mendapatkan perlakuan sama dan bisa belajar dengan baik,” tegasnya. (adv/Am)