Desa Kota Bangun 2 Siapkan Strategi Ketahanan Pangan Lewat Koperasi dan BUMDes

9afa2cc168221109f8aa1dbe8002b224
Admin |

Sep 30, 2025

Enter description text here. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing. Quo incidunt ullamco.

IMG-20251014-WA0046

ASPIRASIKALTIM.COM – Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan, Pemerintah Desa Kota Bangun 2, Kecamatan Kota Bangun Darat, tengah menyiapkan strategi baru dengan melibatkan koperasi desa dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai pengelola utama kebutuhan pokok masyarakat.

Program ini secara resmi akan mulai dijalankan pada tahun 2026 mendatang dan difokuskan pada pengelolaan komoditas beras.

Kepala Desa Kota Bangun 2, Joko Purnomo, menjelaskan bahwa kebijakan ini menjadi langkah penting untuk memastikan ketersediaan bahan pangan dengan harga yang stabil dan terjangkau.

Melalui sistem pengelolaan kolektif, pemerintah desa ingin mengurangi ketergantungan terhadap pasar luar yang sering kali fluktuatif.

“Nantinya koperasi akan mengelola kebutuhan pokok warga, terutama beras, supaya harganya tetap stabil dan mudah diakses masyarakat,” ujarnya, Selasa (30/9/2025).

Joko menuturkan, mekanisme baru ini akan membuat distribusi kebutuhan pokok lebih efisien dan merata, selain menjaga kestabilan harga, sistem tersebut juga mencegah potensi kelangkaan yang dapat memengaruhi kesejahteraan masyarakat.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa peran koperasi dan BUMDes tidak hanya sebatas pengelolaan pangan, tetapi juga membantu petani dalam memperoleh sarana produksi, seperti pupuk dan peralatan pertanian, melalui kerja sama ini, petani diharapkan tidak lagi menghadapi kendala administratif saat mengakses kebutuhan usaha tani.

“Kami ingin petani lebih mudah mendapatkan pupuk dan kebutuhan pertanian lainnya tanpa harus melewati proses yang berbelit,” tambahnya.

Program ini dirancang untuk memperkuat dua aspek sekaligus: ketersediaan pangan dan kemandirian ekonomi desa, dengan dukungan koperasi dan BUMDes, Desa Kota Bangun 2 menargetkan agar seluruh rantai pasok mulai dari produksi hingga distribusi dapat berjalan di tingkat lokal dengan efisien.

Menurut Joko, ketahanan pangan tidak hanya berarti cukup stok beras, tetapi juga bagaimana masyarakat desa mampu mengelola dan mengamankan pasokan secara berkelanjutan.

“Kalau semua dikelola bersama, hasilnya akan lebih kuat dan memberi manfaat besar bagi kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (adv/Am)

Posted in

Berita Lainnya

Baca Juga

Pemkab Kukar Dorong Optimalisasi Lahan dan Sinergi Dengan Kementerian Pertanian

Teks Foto : Direktur Pembenihan Hortikultura Kementerian…

Peringati Hari Pahlawan Nasional, Pemkab Kukar Santuni Para Janda Veteran Perang

Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar Berikan santunan kepada…

DPD KNPI Kukar Gelar Rakerda, Rumuskan Program Nyata untuk 3 Tahun ke Depan

ASPIRASIKALTIM.COM – Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional…

Pemkab Kukar Tegaskan Peran sebagai Penyangga Pangan IKN

Up : Rabu (10/9/2025). ASPIRASIKALTIM.COM – Pemerintah…

Dinsos Kukar Tegaskan: Anak Terlantar Tak Selalu Identik dengan Anak Jalanan

ASPIRASIKALTIM.COM – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar)…

Pos Populer

Pengunjung

Pengunjung Hari Ini: [statistik_kunjungan stat=today_visitors]

Kunjungan Hari Ini:  [statistik_kunjungan stat=today_visits]

Total Pengunjung: [statistik_kunjungan stat=total_visitors]

Total Kunjungan: [statistik_kunjungan stat=total_visits]

Pengunjung Online: [statistik_kunjungan stat=online]