ASPIRASIKALTIM.COM – Desa Liang Ulu, Kecamatan Kota Bangun, tengah berupaya mengembalikan kejayaannya sebagai salah satu sentra pangan di Kutai Kartanegara. Wilayah yang dahulu dikenal produktif dan mampu memasok hasil panen ke daerah sekitar itu kini menghadapi tantangan akibat persoalan irigasi dan banjir lahan yang belum tertangani secara tuntas.
Kepala Desa Liang Ulu, Mulyadi, mengungkapkan bahwa pada masa lalu desanya bersama Desa Liang Ilir rutin melakukan panen padi dan menjadi penopang ketahanan pangan di wilayah setempat.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, kondisi pertanian mengalami kemunduran karena air yang kerap menggenangi lahan.
“Dulu Liang Ulu bisa panen padi dan memasok ke daerah lain. Sekarang banyak lahan terendam sehingga hasil panen berkurang,” ujar Mulyadi, Rabu (1/10/2025).
Meski begitu, Mulyadi tetap optimistis Liang Ulu mampu bangkit kembali. Ia menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur pertanian harus menjadi prioritas, sejajar dengan infrastruktur jalan dan fasilitas umum lainnya.
“Tanpa sistem irigasi yang baik, program ketahanan pangan hanya akan menjadi wacana. Karena itu kami berharap ada perhatian serius dari pemerintah,” tegasnya.
Mulyadi menilai, dengan penanganan yang tepat, Desa Liang Ulu masih memiliki potensi besar untuk kembali menjadi lumbung pangan.
Lahan pertanian yang luas serta semangat masyarakat menjadi modal kuat dalam mewujudkan kemandirian pangan di tingkat desa.
Langkah optimistis Pemerintah Desa Liang Ulu ini menjadi sinyal kuat bahwa sektor pertanian tetap menjadi tulang punggung ekonomi desa, sekaligus fondasi penting dalam menjaga ketahanan pangan daerah.
“Harapan kami, jangan sampai pembangunan pertanian terabaikan. Dengan dukungan anggaran yang memadai, desa ini bisa kembali swasembada,” pungkasnya. (adv/Am)











