ASPIRASIKALTIM.COM – Pemerintah Desa Loh Sumber, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan berkelanjutan. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah dengan mendirikan Bank Sampah “Sampah Membawa Berkah” (Sambar), yang telah berjalan hampir setengah tahun terakhir.
Kepala Desa Loh Sumber, Sukirno, mengatakan bahwa program Bank Sampah ini merupakan tindak lanjut dari keberhasilan pengelolaan sampah yang pernah diraih Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kukar pada tahun 2022–2023.
Program tersebut kemudian diadaptasi dan dikembangkan di tingkat desa agar masyarakat dapat terlibat langsung dalam pengelolaan sampah.
“Alhamdulillah, kami sudah memproses dan menjalankan program ini, sudah terbentuk Bank Sampah yang ada di Desa Loh Sumber, dan berjalan hampir satu tahun belakang,” ujar Sukirno, Selasa (7/10/2025).
Ia menjelaskan, kegiatan Bank Sampah dilakukan secara rutin setiap hari Kamis dalam sebulan. Selain menampung dan memilah sampah, pihak desa juga gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat, termasuk ke sekolah-sekolah dasar (SD) dan menengah pertama (SMP), warga diajak untuk memahami bahwa sampah dapat diolah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi.
“Kami lakukan pendekatan secara santai. Kami motivasi dan edukasi masyarakat, bahwa sampah itu bisa membawa berkah, tidak selalu harus dibuang,” jelasnya.
Sukirno menuturkan, Bank Sampah Sambar menjadi salah satu dari empat program prioritas desa dalam membangun kesadaran lingkungan sekaligus meningkatkan produktivitas ekonomi warga. Meski belum diresmikan secara formal, program ini telah menunjukkan hasil positif.
“Alhamdulillah, tingkat partisipasi masyarakat cukup tinggi. Salah satu alasannya karena program ini berhasil mengurangi sampah plastik, terutama yang sebelumnya banyak berserakan di pinggir jalan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kini kondisi lingkungan desa tampak lebih bersih. Warga mulai terbiasa memilah dan mengumpulkan sampah untuk kemudian ditabung di Bank Sampah, pemerintah desa telah membentuk tim khusus untuk pengambilan sampah dari rumah ke rumah, sekaligus mengadakan pelatihan daur ulang seperti pembuatan pot tanaman dari bahan bekas.
“Sekarang sampah-sampah sudah mulai jarang terlihat. Sedikit demi sedikit berkurang, dan masyarakat mulai memanfaatkannya dengan cara yang lebih produktif,” tutup Sukirno. (adv/Am)











