ASPIRASIKALTIM.COM – Rangkaian Erau Adat Kutai 2025 tinggal menunggu hitungan hari, pesta adat dan rakyat yang menjadi ikon budaya Kutai Kartanegara (Kukar) ini tak hanya menghadirkan ritual sakral, tetapi juga ruang untuk melestarikan seni tradisional.
Dalam technical meeting Lomba Seni Budaya Kutai di Ruang Serbaguna Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Rabu (17/9/2025), dipastikan empat cabang seni khas akan diperlombakan: Tarsul, tari Jepen, musik tingkilan, dan lagu Kutai.
Kabid Kebudayaan Disdikbud Kukar, Puji Utomo, menegaskan lomba ini sengaja menonjolkan keaslian seni tradisi, bukan versi modern.
“Kalau lagu Kutai misalnya, yang diperlombakan adalah versi tingkilan tradisional, kami ingin menampilkan kembali bentuk aslinya,” ujarnya.
Puji menambahkan, total hadiah Rp70 juta disiapkan sebagai bentuk apresiasi sekaligus mendorong generasi muda mengenal seni warisan leluhur, aturan lomba pun dibuat ketat. Peserta Tarsul wajib menulis syair sendiri tanpa muatan SARA atau ujaran kebencian, sedangkan penari Jepen harus tampil sesuai pakem tradisional dengan durasi maksimal lima menit.
“Biasanya musik dari YouTube lebih panjang, jadi kami batasi agar tetap sesuai pakem,” jelasnya.
Hadirnya lomba seni budaya ini, Erau 2025 bukan sekadar perayaan tahunan, tetapi juga momentum memperkuat identitas Kutai sekaligus menegaskan komitmen Kukar dalam merawat akar tradisi.
Ia menekankan, Erau kali ini lebih berfokus pada pelestarian daripada eksplorasi kreatif. Seni tradisi, kata dia, penting untuk diperkenalkan kembali sebelum dikembangkan lebih jauh di sektor pariwisata.
“Harapan kami, musik-musik tradisional seperti tingkilan bisa dikenal kembali dan dinikmati generasi sekarang,” pungkasnya. (adv/Am)











