ASPIRASIKALTIM.COM – Wajah Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), segera berubah dengan hadirnya kantor kelurahan baru yang dirancang megah dan bernuansa budaya Jawa.
Pembangunan gedung dua lantai tersebut kini telah mencapai sekitar 80 persen dan ditargetkan rampung pada November 2025.
Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro, mengatakan gedung baru ini bukan hanya sekadar infrastruktur pemerintahan, tetapi juga ikon baru pelayanan publik yang merepresentasikan karakter masyarakat Maluhu.
“Alhamdulillah, pembangunan kantor lurah ini tidak terkena rasionalisasi anggaran. Desainnya megah dan tetap mengangkat budaya lokal,” ujarnya, Senin (6/10/2025).
Pembangunan kantor kelurahan dibiayai melalui anggaran Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara yang dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU), dengan total biaya mencapai Rp6,9 miliar.
Proyek ini menjadi bagian dari program strategis peningkatan kualitas pelayanan publik di wilayah perkotaan dan pedesaan.
Joko menjelaskan, progres pekerjaan kini memasuki tahap akhir berupa pemasangan keramik dan penyelesaian interior, Ia memastikan seluruh proses berjalan sesuai jadwal tanpa kendala berarti.
“Mulai dari atap hingga lantai sudah selesai, sekarang tinggal penyelesaian akhir,” katanya.
Selain memperkuat fungsi pelayanan administrasi, gedung baru ini juga dirancang untuk menghadirkan kenyamanan dan kemudahan akses bagi masyarakat.
Fasilitas seperti ruang tunggu yang luas, area parkir representatif, serta tata ruang yang ramah pengunjung disiapkan agar pelayanan publik di Maluhu semakin prima.
Dia menilai, pembangunan kantor kelurahan bukan hanya tentang tampilan fisik semata, tetapi juga cerminan komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan yang modern dan humanis.
“Bukan hanya bangunannya yang megah, tapi juga lengkap dari dalamnya. Ini bukti bahwa pelayanan tidak setengah-setengah,” tegasnya.
Ia berharap, kehadiran kantor kelurahan baru ini dapat menjadi simbol kemajuan dan kebanggaan warga Maluhu, sekaligus memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah desa.
“Kami ingin kantor ini menjadi ikon pelayanan yang membanggakan, masyarakat harus merasa nyaman saat datang ke sini,” pungkasnya. (adv/Am)











