ASPIRASIKALTIM.COM – Pemerintah Desa Kota Bangun Sebrang, Kecamatan Kota Bangun, menetapkan sektor ketahanan pangan sebagai fokus utama pembangunan tahun 2025. Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), desa tersebut tengah menyiapkan program usaha ayam petelur yang diharapkan menjadi sumber pendapatan berkelanjutan sekaligus memperkuat perekonomian masyarakat.
Kepala Desa Kota Bangun Sebrang, Yusuf, mengatakan saat ini program ayam petelur masih dalam tahap perencanaan dan pembebasan lahan. Ia menargetkan usaha tersebut dapat mulai beroperasi pada akhir tahun 2025.
“Sekarang kami masih tahap perencanaan dan pembebasan lahan. Insyaallah akhir tahun program bisa berjalan,” ujarnya, Rabu (1/10/2025).
Yusuf menjelaskan, program ketahanan pangan ini tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan telur di tingkat lokal, tetapi juga membuka peluang kerja baru bagi masyarakat.
Dengan begitu, manfaatnya tidak hanya dirasakan dalam bentuk ketersediaan pangan, namun juga peningkatan ekonomi warga.
Untuk memastikan program berjalan efektif, BUMDes tengah menyusun petunjuk teknis pelaksanaan agar kegiatan usaha dapat dikelola secara profesional dan berkelanjutan.
Pemerintah desa ingin memastikan setiap tahap, mulai dari produksi hingga distribusi, memiliki sistem yang jelas dan efisien.
Selain usaha ayam petelur, sektor pertanian padi juga tetap menjadi penopang utama ketahanan pangan di Kota Bangun Sebrang.
Yusuf menyebutkan, saat ini petani mulai menunjukkan kemandirian setelah sebelumnya sangat bergantung pada bantuan dana desa.
“Dulu dari pembukaan lahan, bibit, sampai perawatan kami bantu penuh. Sekarang petani sudah bisa jalan sendiri, meski memang belum besar,” jelasnya.
Menurut Yusuf, perubahan ini menandakan tumbuhnya kesadaran dan tanggung jawab masyarakat terhadap pembangunan desa. Kemandirian petani menjadi langkah penting menuju ekonomi desa yang tangguh dan berkelanjutan.
Ia optimistis, kombinasi antara usaha ayam petelur dan pertanian padi mandiri akan menjadi fondasi kuat bagi ketahanan pangan sekaligus kesejahteraan warga.
“Kalau pangan kuat, ekonomi warga juga akan lebih baik,” pungkas Yusuf. (adv/Am)











