ASPIRASIKALTIM.COM – Pembangunan kawasan Jalan Kartini Tenggarong yang digarap Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kutai Kartanegara (Kukar) kini telah mencapai 60 persen. Proyek strategis ini diproyeksikan menjadi ikon baru kota wisata sekaligus ruang terbuka publik yang representatif bagi masyarakat.
Kepala Dinas PU Kukar, Wiyono, menyampaikan bahwa pembangunan terbagi dalam dua paket kegiatan. Paket pertama berupa pembangunan jembatan oleh Bidang Bina Marga, sementara paket kedua adalah penataan kawasan yang ditangani Bidang Sumber Daya Air (SDA). Keduanya berjalan paralel untuk mewujudkan kawasan tertata rapi dan ramah wisata.
“Konsepnya bukan hanya infrastruktur semata, tetapi juga taman kota dan ruang terbuka hijau yang bisa dinikmati masyarakat. Jadi selain akses jalan, kawasan ini akan menjadi pusat aktivitas publik,” jelas Wiyono pada saat Sidak yang dilakukan DPRD Kukar, Selasa (2/9/2025).
Ia menambahkan, keberadaan kawasan tersebut akan memperkuat posisi Tanjung sebagai area heritage, sejak dilakukan pelebaran jalan, Jalan Kartanegara sudah ramai dikunjungi masyarakat, terutama saat akhir pekan dan hari libur, sebagai tanda positif manfaat pembangunan.
Untuk infrastruktur jembatan, Wiyono menegaskan bahwa jembatan bongkok lama tidak lagi difungsikan untuk kendaraan bermotor, jembatan lama hanya diperuntukkan bagi pejalan kaki dan pesepeda, sementara arus kendaraan dialihkan ke jembatan baru.
Selain itu, jalur pedestrian juga diperlebar hingga 10 meter guna meningkatkan kenyamanan masyarakat dalam berjalan kaki atau beraktivitas santai.
“Harapannya, Jalan Kartini bukan hanya jadi akses lalu lintas, tetapi juga pusat kegiatan masyarakat. Kawasan ini harus tampil bersih, indah, dan nyaman sebagai ikon kota wisata Tenggarong,” ujarnya.
Dengan kolaborasi lintas bidang di internal Dinas PU, Wiyono optimistis pembangunan rampung sesuai target. Ia yakin ke depan Jalan Kartini mampu memberi dampak besar, baik secara estetika maupun pertumbuhan ekonomi berbasis wisata.
“InsyaAllah, kawasan ini bisa segera dinikmati, tidak hanya warga Tenggarong tapi juga pengunjung luar daerah. Ini langkah penting menjadikan Tenggarong sebagai kota yang layak dikunjungi,” pungkasnya. (adv/Am)











