ASPIRASIKALTIM.COM – Pemerintah Kecamatan Samboja Barat terus mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar mampu beradaptasi dengan perkembangan ekonomi digital, melalui berbagai program pelatihan dan inovasi, pemerintah berupaya meningkatkan daya saing pelaku usaha lokal agar bisa naik kelas dan menjangkau pasar yang lebih luas, tidak hanya di tingkat daerah tetapi juga nasional.
Camat Samboja Barat, Burhanuddin, menegaskan bahwa penguatan UMKM menjadi salah satu fokus utama dalam mendukung perekonomian masyarakat di wilayahnya, penguasaan teknologi digital dan kemampuan berinovasi merupakan kunci untuk menghadapi tantangan ekonomi modern.
“Kami sudah memaparkan bagaimana UMKM Samboja Barat bisa lebih kompetitif dan naik level, terutama melalui penerapan sistem digital dan inovasi produk,” ujarnya, Rabu (8/10/2025).
Burhanuddin menjelaskan bahwa strategi pengembangan UMKM tersebut telah dipresentasikan dalam ajang Level Up yang digelar oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kutai Kartanegara (Kukar).
Dalam forum tersebut, pihak kecamatan menyoroti pentingnya transformasi digital dan kemitraan lintas sektor untuk memperkuat posisi UMKM di era ekonomi berbasis teknologi.
Sebagai tindak lanjut nyata, Pemerintah Kecamatan Samboja Barat menggandeng
Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) dan platform e-commerce Shopee untuk memberikan pelatihan digital kepada 50 pelaku UMKM lokal.
Dalam kegiatan itu, para peserta mendapat pembekalan mengenai strategi pemasaran online, pengelolaan toko digital, hingga cara membangun identitas produk agar menarik konsumen di platform daring.
“Dengan berjualan online, UMKM bisa memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan omzet. Ini langkah penting agar mereka tidak hanya bergantung pada penjualan konvensional,” jelasnya.
Burhanuddin menambahkan, pelatihan ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah mempersiapkan masyarakat menghadapi perubahan perilaku konsumen yang kini lebih banyak bertransaksi secara digital.
“Pemerintah ingin UMKM Samboja Barat tidak tertinggal. Kami dorong mereka beradaptasi dan berani memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan usaha,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan program ini tidak hanya ditentukan oleh pelatihan, tetapi juga oleh komitmen dan semangat belajar dari para pelaku usaha itu sendiri. Pemerintah akan terus melakukan pendampingan agar ilmu yang diperoleh bisa diterapkan secara berkelanjutan.
“Tujuan akhirnya adalah kemandirian ekonomi. Kami ingin UMKM Samboja Barat benar-benar naik kelas, mampu bersaing, dan menjadi bagian dari rantai ekonomi digital nasional,” pungkas Burhanuddin. (adv/Am)











