ASPIRASIKALTIM.COM – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat sektor pariwisata sebagai salah satu motor penggerak ekonomi daerah. Melalui Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar, berbagai langkah strategis tengah dilakukan untuk mengoptimalkan pengelolaan destinasi wisata, memperbaiki fasilitas pendukung, serta memperluas peran masyarakat dalam pengembangan wisata lokal.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispar Kukar, Arianto, menyebut sejumlah kawasan wisata menjadi fokus utama pembenahan, terutama yang memiliki potensi besar dari sisi ekonomi, sosial, maupun edukasi.
Salah satunya adalah kawasan pantai di Kecamatan Samboja, yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat rekreasi, tetapi juga sering dimanfaatkan untuk kegiatan sosial, kepramukaan, hingga pelatihan kepemimpinan.
“Pantai di Samboja ini punya potensi besar sebagai aset daerah. Selain wisata, juga jadi tempat aktivitas masyarakat. Tentu saja pengelolaannya harus diatur dengan baik, termasuk melalui mekanisme retribusi yang sesuai,” ujar Arianto, Selasa (21/10/2025).
Selain pantai, perhatian juga diarahkan pada Planetarium Jagad Raya Kutai Kartanegara di Tenggarong, yang kini ramai dikunjungi pelajar untuk belajar sains dan astronomi. Planetarium ini dinilai menjadi salah satu destinasi edukatif unggulan di Kukar.
“Anak-anak bisa belajar tentang bumi, tata surya, dan fisika dengan cara yang menyenangkan lewat film dan simulasi. Ini menjadi bentuk wisata edukasi yang kami dorong terus berkembang,” jelasnya.
Dalam proses penguatan sektor wisata, Arianto menuturkan bahwa Dispar Kukar juga tengah melakukan penyesuaian sistem kerja di lapangan, seiring perubahan status sebagian petugas menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Kami sedang menyesuaikan pola kerja agar pelayanan di destinasi wisata tetap berjalan optimal meski ada perubahan struktur pegawai,” katanya.
Untuk menjaga keberlanjutan kegiatan wisata, Dispar Kukar menggandeng Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) agar aktif menciptakan inovasi dan kegiatan menarik di destinasi masing-masing.
Sejumlah ide kreatif mulai diwujudkan, seperti pembangunan gazebo, jembatan titian ulin, hingga pertunjukan seni bulanan.
“Objek wisata tanpa kegiatan akan cepat sepi. Karena itu kami mendorong Pokdarwis untuk rutin menghadirkan kegiatan seni agar pengunjung selalu punya alasan datang kembali,” tegasnya.
Dari sisi pengelolaan destinasi, Arianto menjelaskan bahwa Ladang Budaya (Ladaya) di Tenggarong kini dikelola oleh pihak swasta, sementara Waduk Panji Sukarame masih di bawah tanggung jawab pemerintah daerah.
Namun fokus utama Pemkab Kukar tahun ini tertuju pada Pulau Kumala, yang dianggap memiliki potensi besar menjadi ikon wisata daerah.
“Waduk Panji diarahkan sebagai tempat rekreasi alam buatan, tapi Pulau Kumala tetap menjadi prioritas utama pengembangan karena potensinya jauh lebih besar,” ujarnya.
Arianto menegaskan, Dispar Kukar berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas destinasi, memperkuat promosi, serta mengembangkan kapasitas pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.
Dengan dukungan semua pihak, ia optimistis pariwisata Kukar akan tumbuh lebih berkelanjutan dan mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. (adv/Am)










