ASPIRASIKALTIM.COM – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kualitas pendidikan anak usia dini melalui peluncuran inovasi baru bertajuk Aksi Nyata Kolaborasi Tangguh Wujudkan Pendidikan Anak Usia Dini Bermutu atau disingkat “Anak Etam”.
Program ini resmi diluncurkan oleh Bunda PAUD Kukar, Andi Deezca Pradivhia Aulia Rahman, di Pendopo Odah Etam, Tenggarong, Senin malam (13/10/2025).
Acara peluncuran berlangsung meriah dan dihadiri sejumlah pejabat daerah, di antaranya Asisten II Sekretariat Kabupaten Kukar, Ahyani Fadianur Diani yang mewakili Bupati Kukar Aulia Rahman Basri, Camat Tenggarong Sukono, Plh Kepala Dinas Pendidikan Kukar Fujianto, serta Kabid PAUD dan PNFI Ida Wahyu Sayekti.
Turut hadir pula jajaran Pokja Bunda PAUD, HIMPAUDI, IGTKI, K3S, IGRA, AKSI, hingga Bunda PAUD tingkat kecamatan, desa, dan kelurahan.
Dalam sambutannya, Ahyani Fadianur Diani menegaskan bahwa peluncuran Anak Etam merupakan langkah strategis untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam meningkatkan mutu pendidikan anak usia dini di Kukar.
Ia menyebut program ini juga menjadi bagian dari persiapan menuju Bunda PAUD Nasional, yang akan digelar dalam waktu dekat.
“Launching Bunda PAUD Anak Etam ini bukan hanya memperkenalkan inovasi daerah, tetapi juga menjadi langkah awal dalam menyongsong kegiatan Bunda PAUD Nasional,” ujarnya.
Menurut Ahyani, Anak Etam menjadi salah satu dari 10 inovasi daerah Kukar yang diusulkan tahun 2025. Melalui inovasi ini, pemerintah ingin mendorong kolaborasi antara berbagai elemen, mulai dari lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, hingga sektor swasta agar layanan PAUD semakin merata, berkualitas, dan berkelanjutan.
“Kami berharap inovasi ini dapat benar-benar berjalan efektif dan memperkuat kerja sama antar-stakeholder, terutama dalam meningkatkan layanan PAUD di seluruh wilayah Kukar,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa program ini juga diharapkan mampu menjawab tantangan pemerataan pendidikan anak usia dini. Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kukar, sekitar 34 persen anak usia dini di Kukar masih belum mendapatkan akses layanan PAUD yang memadai.
“Melalui program Anak Etam, kami ingin memperluas jangkauan dan memastikan tidak ada lagi anak-anak yang tertinggal dalam mendapatkan pendidikan dasar sejak dini,” tegasnya.
Peluncuran Anak Etam menjadi bentuk nyata keseriusan Pemkab Kukar dalam menghadirkan sistem pendidikan anak usia dini yang holistik, integratif, dan berdaya saing, sejalan dengan visi besar daerah untuk membangun sumber daya manusia unggul sejak usia dini.
Pemerintah juga membuka ruang kolaborasi yang lebih luas bagi sektor swasta dan masyarakat untuk terlibat dalam mendukung keberlanjutan program tersebut.
“Banyak pihak yang sudah berkolaborasi dengan kami. Ke depan, kami ingin partisipasi dunia usaha juga lebih besar agar PAUD di Kukar semakin maju dan merata,” pungkas Ahyani. (adv/Am)











