ASPIRASIKALTIM.COM – Kecamatan Samboja Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), mencatat capaian membanggakan. Sebanyak 11 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) daerah tersebut kini resmi menempati stand khusus di rest area Ibu Kota Nusantara (IKN).
Langkah ini menjadi pintu gerbang bagi produk lokal Samboja Barat menembus pasar yang lebih luas sekaligus memperkuat posisi daerah sebagai salah satu penyangga ekonomi IKN.
Camat Samboja Barat, Burhanuddin, menyebutkan bahwa fasilitas promosi tersebut merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Kecamatan Samboja Barat dengan Otorita IKN.
“Ini langkah penting bagi UMKM Samboja Barat untuk naik kelas. Selain memperluas pasar, mereka juga bisa memperkenalkan identitas daerah melalui produk-produk lokal yang berkualitas,” ujar Burhanuddin, Rabu (8/10/2025).
Menurutnya, keberadaan stand UMKM di kawasan strategis seperti rest area IKN menjadi kesempatan emas bagi pelaku usaha untuk memperluas jaringan pemasaran dan memperkenalkan produk unggulan mereka kepada masyarakat nasional maupun internasional.
Burhanuddin juga menjelaskan, seluruh produk yang dipasarkan telah melalui proses kurasi untuk memastikan kualitas dan daya saingnya. Beragam produk khas Samboja Barat kini menghiasi etalase IKN, mulai dari makanan olahan tradisional, hasil pertanian, hingga kerajinan tangan yang merepresentasikan kearifan lokal masyarakat setempat.
“Stand ini bukan sekadar tempat jualan, tapi juga etalase jati diri Samboja Barat. Kami ingin setiap orang yang datang ke IKN bisa mengenal kualitas produk dari daerah kami,” tambahnya.
Selain membuka ruang promosi, Pemerintah Kecamatan Samboja Barat juga terus memperkuat fondasi ekonomi masyarakat melalui program ketahanan pangan. Bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Disketapang) Kukar, pemerintah menyalurkan bantuan bibit jagung dan cabai kepada Kelompok Wanita Tani (KWT).
Program ini tak hanya bertujuan mendukung swasembada pangan, tetapi juga memberdayakan perempuan agar berperan aktif dalam kegiatan ekonomi produktif di tingkat keluarga.
“Perempuan memiliki peran besar dalam menjaga ketahanan pangan. Melalui KWT, mereka bisa berkontribusi langsung terhadap ekonomi rumah tangga,” tegas Burhanuddin.
Ia memastikan kolaborasi antara pemerintah daerah, Otorita IKN, dan masyarakat akan terus ditingkatkan untuk menciptakan kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.
“Ketika semua pihak berjalan beriringan, kita bisa mewujudkan Samboja Barat yang mandiri dan sejahtera,” pungkasnya. (adv/Am)











