ASPIRASIKALTIM.COM — Upaya deteksi dini TBC di Kutai Timur tak hanya menjadi tugas tenaga kesehatan, tetapi juga didukung penuh oleh tokoh perempuan daerah.
Ketua TP PKK sekaligus Ketua DPPM Kutim, Ny. Hj. Siti Robiah, terlihat langsung menyapa warga Desa Benua Baru, Kecamatan Muara Bengkal, dalam agenda skrining TBC.
Dengan pendekatan humanis, Siti Robiah turut menyosialisasikan pentingnya deteksi dini TBC sambil membagikan makanan tambahan (PMT) kepada masyarakat. Ia mendorong para kader desa dan tokoh masyarakat untuk aktif mengajak warga ikut skrining.
“Semua pihak harus bergerak. Perempuan desa adalah garda terdepan menyebarkan informasi kesehatan,” ujarnya di sela kegiatan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional Active Case Finding (ACF), yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kutim bersama DPPM, dengan dukungan dari Kementerian Kesehatan.
Di tengah medan berat dan akses terbatas, radiografi toraks digital mobile menjadi andalan untuk memindai infeksi TBC secara cepat. Suara kompresor terdengar pelan di halaman Puskesmas Pembantu, tempat warga menunggu giliran untuk diperiksa.
Menurut dr. Ivan Hariyadi dari Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, alat ini mampu mengidentifikasi infeksi sebelum gejala berat muncul.
Muara Bengkal dan Kombeng termasuk dua dari 13 kecamatan sasaran program. dr. Bahrani Hasanal menegaskan bahwa deteksi dini sangat penting untuk mengejar target bebas TBC 2030.
Gerakan bersama ini menegaskan bahwa penanganan TBC tak bisa dilakukan sendiri. Sinergi antara pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan. (ADV)











