ASPIRASIKALTIM.COM – Selama bertahun-tahun, warga Kutai Timur yang membutuhkan pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging) harus menempuh perjalanan jauh ke rumah sakit di Samarinda atau Balikpapan.
Kondisi ini menyulitkan, terutama bagi pasien dari keluarga kurang mampu yang harus mengeluarkan biaya besar untuk transportasi, akomodasi, hingga menunggu antrean panjang di luar daerah.
Kini, hambatan itu berhasil diatasi. Sejak April 2025, RSUD Kudungga Sangatta resmi menghadirkan layanan MRI 1,5 Tesla, menghadirkan angin segar bagi masyarakat dari kota hingga pelosok.
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melalui kebijakan ini menegaskan komitmennya dalam menyediakan layanan kesehatan yang terjangkau dan merata.
Menurut dr Muhammad Yusuf, Direktur RSUD Kudungga, layanan yang diresmikan langsung oleh Bupati Kutim, H Ardiansyah Sulaiman menjadi bukti komitmen Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dalam menjamin hak rakyat kecil atas layanan medis modern.
Pemeriksaan MRI non-kontras dibanderol mulai dari Rp 2.890.000 hingga Rp 3.249.000, tergantung bagian tubuh yang dianalisis. Namun, masyarakat yang terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan bisa mendapatkan layanan ini tanpa biaya tambahan, selama sesuai prosedur rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP).
Teknologi MRI 1,5 Tesla bekerja tanpa radiasi, dan mampu mendeteksi berbagai kondisi medis seperti stroke, tumor, dan gangguan saraf secara akurat dalam waktu singkat yakni antara 20 hingga 60 menit tanpa rasa sakit maupun efek samping.
“Inilah bentuk keadilan layanan kesehatan. Tidak boleh ada warga yang kesulitan akses hanya karena faktor biaya atau jarak,” tegas dr Yusuf.
Pemkab Kutim berharap inisiatif ini jadi contoh nyata bagi daerah lain dalam membangun sistem layanan kesehatan yang berpihak pada masyarakat bawah dengan memastikan akses terjangkau terhadap layanan kesehatan berkualitas.(ADV)
