Joha Fajal: Koperasi Merah Putih Jangan Hanya Jadi Proyek Formalitas

9afa2cc168221109f8aa1dbe8002b224
Admin

Jul 2, 2025

IMG-20250717-WA0001

ASPIRASIKALTIM.COM – Program pembentukan Koperasi Merah Putih yang digulirkan pemerintah pusat mulai menuai sorotan.

Di Samarinda, meski puluhan koperasi telah terbentuk secara administratif, keberadaannya dinilai belum berdampak nyata bagi penguatan ekonomi warga.

Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Joha Fajal, menyebut pembentukan koperasi tidak boleh sekadar memenuhi target atau mengejar laporan.

Ia menilai banyak koperasi dibentuk tanpa proses pendampingan yang memadai dan justru membingungkan masyarakat.

“Kalau hanya dibuat untuk menggugurkan kewajiban, koperasi itu tak akan pernah tumbuh jadi kekuatan ekonomi rakyat,” ujar Joha, Rabu (2/7/2025).

Menurutnya, program nasional seperti ini seharusnya disesuaikan dengan kondisi sosial-ekonomi lokal.

Ia khawatir pendekatan seragam dari pusat justru membuat koperasi kehilangan ruhnya sebagai wadah pemberdayaan berbasis komunitas.

“Tidak bisa disamakan antara Samarinda, daerah pesisir, dan pegunungan. Butuh pendekatan yang memahami karakter ekonomi masing-masing wilayah,” tegasnya.

Joha juga menyoroti potensi tumpang tindih antara peran koperasi kelurahan dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang telah lebih dulu hadir.

Ia khawatir, tanpa kejelasan fungsi, kedua lembaga itu malah saling berebut ruang alih-alih berkolaborasi.

“Kalau tak dibedakan dengan jelas, warga akan bingung harus percaya yang mana. Jangan sampai program bagus justru melemahkan lembaga ekonomi yang sudah lebih dulu berjalan,” katanya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa koperasi bukan hanya soal pengesahan dan papan nama. Tanpa sistem pendampingan, pelatihan manajemen, dan akses pasar yang nyata, koperasi-koperasi ini hanya akan menjadi entitas pasif.

Joha mendorong agar pemerintah membuka ruang evaluasi partisipatif terhadap program ini, melibatkan langsung warga yang menjadi sasaran utama.

Menurutnya, koperasi yang lahir dari kebutuhan warga akan lebih kuat dibanding koperasi yang sekadar dilahirkan lewat SK.

“Jangan hanya hitung jumlahnya. Lihat apakah koperasi itu benar-benar membuat rakyat lebih mandiri atau justru menambah daftar lembaga yang mati suri,” pungkasnya. (Adv)

Posted in

Berita Lainnya

Baca Juga

Kukar Siapkan Lahan untuk Sekolah Rakyat, Fokus Pendidikan bagi Masyarakat Miskin

Teks Foto : Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono,…

DPRD Samarinda Dorong Standarisasi UMKM dan Perencanaan Pembangunan Lewat Regulasi Baru

ASPIRASIKALTIM – DPRD Kota Samarinda menilai perlu…

74 THL Dilantik P3K, Sekertaris DPU Kukar Dorong Kolaborasi dan Bimtek Intensif

ASPIRASIKALTIM.COM – Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (DPU)…

Aulia Rahman Basri berbagi kisah perjalanan kariernya dari lulusan Unhas hingga terpilih Bupati Kukar

ASPIRASIKALTIM.COM – Rumput yang tumbuh lebih tinggi…

Pos Populer

Pengunjung

Pengunjung Hari Ini: [statistik_kunjungan stat=today_visitors]

Kunjungan Hari Ini:  [statistik_kunjungan stat=today_visits]

Total Pengunjung: [statistik_kunjungan stat=total_visitors]

Total Kunjungan: [statistik_kunjungan stat=total_visits]

Pengunjung Online: [statistik_kunjungan stat=online]