Sri Puji Astuti Paparkan Tantangan PAUD dan Kesetaraan Gender Di Kota Tepian

9afa2cc168221109f8aa1dbe8002b224
Admin | 10 views

Feb 23, 2025

WhatsApp Image 2025-03-07 at 13.04.40

Teks foto : Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Asruti (rk)

SASPIRASIKALTIM.Com, AMARINDA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda turut angkat bicara soal tantangan pendidikan anak usia dini (PAUD) dan juga pengarusutamaan gender. Hal itu disampaikan langsung oleh, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti,

Diriny menyebut bahwa tantangan tersebut seperti masih minimnya lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) negeri. Lembaga pendidikan prasekolah yang ada di sebagian rukun tetangga (RT) di Kota Tepian dikelola oleh pihak swasta.

Puji sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa kondisi ini belum sesuai dengan dua Peraturan Wali Kota (Perwali) Samarinda yang mewajibkan jenjang PAUD sebelum masuk SD.

“PAUD negeri baru ada 12, dan kami rencanakan bertambah jadi 13 di Loa Janan Ilir. Namun, PAUD swasta juga memerlukan perhatian, terutama soal izin, kondisi bangunan, hingga kesejahteraan guru,” kata Puji.

Politisi perempuan yang duduk diparlemen ini juga menyoroti standar pendidikan guru PAUD yang kini diwajibkan memiliki gelar S1. Puji menilai saat ini banyak guru yang belum memenuhi standar tersebut.

“Kita harus berjuang agar ada program peningkatan kualitas guru dan insentif bagi mereka,” tuturnya.

Ia juga menyoroti kesenjangan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Hal ini meliputi, biaya yang tinggi untuk pengadaan seragam sekolah dan peralatan belajar yang menjadi kendala bagi orang tua/wali murid.

“Harapannya, ke depan pemerintah bisa memberikan bantuan operasional pendidikan (BOP) untuk PAUD swasta, sehingga meringankan beban orang tua,” ucapnya.

Lebih lanjut kata Puji, menyebut bahwa pendidikan anak usia dini seharusnya terintegrasi dengan layanan kesehatan, seperti imunisasi dan pemeriksaan mental.

“Kita harus pastikan anak-anak ini tidak hanya mendapatkan pendidikan, tetapi juga tumbuh dengan sehat dan terdata secara sistematis,” ucapnya.

Tak hanya itu, Puji juga menyoroti pentingnya implementasi aturan gender di berbagai lini kehidupan.

“Sudah saatnya perempuan masuk ke bidang-bidang yang dulu dianggap milik laki-laki saja, seperti menjadi sopir atau pekerja distribusi. Ini bukan soal kemampuan, tapi soal kesempatan,” tandas Puji. (Adv).

Post Views : 10 views

Posted in

Berita Lainnya

Baca Juga

SMPN 10 Loa Kulu Borong Medali Di Kejuaraan Cabang Lomba Pencak Silat Cap III

Foto, Isnaini, S.Pd.,M.Pd Kepsek (AK.Com) ASPIRASIKALTIM.COM, Kukar…

Alasan Anies Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Keluar Terhormat karena Junjung Tinggi Etika

Mantan calon presiden (Capres) nomor urut 1,…

Disdikbud Kukar Tingkatkan Kompetensi Guru PJOK SMP Melalui MGMP

MGMP PJOK (SN.Com) ASPIRASIKALTIM.COM, Kukar – Dinas…

DPRD Samarinda Sebut Bangunan Di Beberapa THM Belum Memenuhi Standar Keamanan

Teks foto : Komisi III DPRD Samarinda…

Pemerintah Kecamatan Kenohan Kukar Gencar Lakukan Sosialisasi Pelarangan Aktifitas Ilegal Di Sungai

Camat Kenohan, Kaspul (Aspirasi Kaltim) ASPIRASIKALTIM.COM, Kukar…

Pos Populer

Pengunjung

Pengunjung Hari Ini: 74

Kunjungan Hari Ini:  82

Total Pengunjung: 41474

Total Kunjungan: 52380

Pengunjung Online: 5