ASPIRASIKALTIM.COM – Prestasi membanggakan kembali diraih oleh pemuda Kutai Kartanegara (Kukar). Hermansyah, yang akrab disapa Mansyah, berhasil meraih Juara 2 dalam ajang bergengsi Borneo Music Festival 2025, sebuah kompetisi musik yang mempertemukan para musisi muda berbakat dari berbagai daerah di Kalimantan.
Pengumuman pemenang dilakukan secara daring pada 25 Oktober 2025, sementara malam puncak penyerahan penghargaan digelar pada 28 Oktober 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda.
Pada kesempatan itu, Mansyah mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas pencapaian tersebut.
“Saya sangat bersyukur kepada Allah karena masih diberi kesempatan untuk berkarya dan berpartisipasi dalam ajang ini. Apalagi bisa mengharumkan nama Kutai Kartanegara di tingkat provinsi,” ujarnya.
Momen pengumuman juara menjadi pengalaman yang tak terlupakan baginya.
“Pengumumannya dilakukan secara online, dan rasanya deg-degan banget setelah menunggu infonya seharian. Ketika nama saya disebut sebagai juara dua, saya bahagia sekali,” kenang Mansyah.
Dalam babak final, Mansyah tampil membawakan dua lagu, yaitu Pesona Sederhana karya Rony Parulian, serta lagu ciptaannya sendiri berjudul Jangan Lagi yang dirilis pada 2020.
Menariknya, ia juga menghadirkan versi Kutai dari lagu ciptaannya itu, untuk merepresentasikan kekayaan budaya daerah dalam ajang tersebut.
“Saya ingin memperkenalkan karya orisinil musisi tanah Borneo. Selain menunjukkan kemampuan saya sebagai penyanyi dan pencipta lagu, saya juga membawa nuansa khas daerah, sesuai dengan semangat Borneo Music Festival,” jelasnya.
Mansyah mengaku hanya memiliki waktu sekitar satu minggu untuk persiapan, termasuk latihan vokal dan mencari ide kostum yang sesuai. Tantangan terbesarnya, kata dia, adalah menemukan teknik bernyanyi yang pas agar lagu terdengar enak tanpa berlebihan.
Menurutnya, perbedaan utama penampilannya dibanding peserta lain terletak pada keberaniannya membawakan karya sendiri.
“Juara satu membawakan lagu Sam Smith dan Lesung Pipi yang secara teknik tidak terlalu rumit. Tapi saya yakin dengan lagu saya sendiri karena itu memperlihatkan identitas saya sebagai musisi Kukar,” ucapnya percaya diri.
Selain bersyukur atas dukungan keluarga dan teman-teman, Mansyah juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah yang terus memberikan ruang bagi anak muda kreatif.
“Pemerintah Kukar sangat terbuka dalam mendukung pemuda berprestasi. Saya juga sudah bersilaturahmi dengan Wakil Bupati, Dispora, Ketua DPRD, serta para musisi dan budayawan senior untuk meminta restu sebelum berangkat ke Jakarta bulan November nanti,” katanya.
Selanjutnya, Mansyah dijadwalkan akan mewakili Kukar dalam Festival Nyanyian Anak Negeri 2025 di tingkat nasional.
Menutup perbincangan, Mansyah berharap prestasinya dapat memotivasi generasi muda Kukar untuk terus berkarya.
“Sekarang bukan zamannya hanya sekadar cover lagu. Kita sudah masuk era pengaryaan, apalagi dengan sistem royalti yang makin baik di Indonesia. Saya ingin musisi muda di Kukar lebih produktif dan percaya diri menampilkan karya sendiri,” ucapnya optimistis.
Ke depan, Mansyah menargetkan merilis lebih banyak karya orisinil pada tahun 2026 sebagai langkah debutnya sebagai musisi profesional asal Kutai Kartanegara.
“Terima kasih masyarakat Kukar yang selalu mendukung saya. Setelah beberapa tahun vakum, saya kembali dengan keyakinan baru untuk membawa nama daerah tercinta lebih tinggi lagi,” pungkasnya. (Am)
