Shofia Hayati (AK.Com)
ASPIRASI KALTIM.COM, Kukar – Seorang Putri daerah Kutai Kartanegara (Kukar) sukses menoreh prestasi sebagai Duta Bahasa Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) 2024, Shofia Hayati, membagikan pengalaman dan motivasinya dalam mengikuti ajang bergengsi itu.
Shofia tumbuh dalam lingkungan yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan pendidikan di Jalan Danau Semayang, Kelurahan Melayu, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kukar, dia berasal dari keluarga yang menghargai pendidikan dan budaya.
Yang menjadi motivasi utamanya mengikuti ajang Duta Bahasa Kaltim 2024 adalah keinginannya untuk berkontribusi dalam pelestarian dan pengembangan bahasa serta budaya daerah.
“Saya ingin menunjukkan bahwa bahasa adalah jembatan kebudayaan yang harus kita lestarikan, kalau bukan kita generasi muda yang melakukannya siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi,” ujarnya saat diwawancarai, Minggu (7/7/2024).
Tentu perjalanan Shofia untuk menjadi Duta Bahasa tidaklah mudah. Dia harus bersaing dengan 42 peserta yang terdiri dari 10 Kabupaten/Kota di Kaltim dan melewati serangkaian seleksi ketat yang melibatkan tes tertulis, wawancara, dan presentasi tentang pentingnya bahasa daerah.
Kemampuannya dalam berbahasa dan wawasan luas tentang budaya lokal menjadi menjadi bekal yang cukup sehingga mengantarkannya pada posisi saat ini, keluarganya juga mendukung dan kerap memberikan memotivasinya untuk tampil maksimal.
“Kami itu seleksi berkas online, kemudian wawancara, dari 42 peserta yang lolos 20 orang termasuk saya salah satunya. Setelah itu, kami karantina dan selama karantina, kami melakukan seleksi-seleksi, seperti test psikologi, wawancara bahasa asing dan sebagainya,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan setelah terpilih dan 20 peserta lainnya langsung menjadi mitra dari Kantor Bahasa Kaltim dan Kalimantan Utara 2024, yang ditugaskan untuk terus menggaungkan Trigatra Bangun Bahasa maupun menjadi inspirasi bagi banyak orang dan berkomitmen untuk menjalankan tugasnya dengan sebaik mungkin.
“Saya bisa menjalankan tugas dengan baik dan bisa menjadi inspirasi bagi kaum muda, anak-anak generasi selanjutnya,” tuturnya.
Selain itu, Shofia berharap melalui perannya ini, ia dapat mendorong lebih banyak pemuda untuk mencintai dan mempelajari bahasa serta sastra daerah, sehingga warisan budaya ini tetap hidup dan berkembang di tengah arus globalisasi.
“Kaltim akan menjadi Ibu Kota Nusantara. Saya harap generasi muda bisa menerapkan kata pepatah kutai, ‘jangan jadi penonton di odah sorang’ artinya jangan biarkan pendatang nanti, mengeruk kekayaan kita. Kita yang punya tempat ini, kita yang harus beraksi dan bertindak,” pungkasnya. (*)
Editor: D-Wan
Posted in News
Teks Foto : Kepala Disdamkarmatan Kukar, Fida…
Teks foto : Ketua Komisi III DPRD…
Dukumentasi, Kepala Bidang Pembinaan SMP Dr. Emy…
Foto : Ilustrasi Hockey (Istimewa) ASPIRASIKALTIM.COM, Samarinda…
Pengunjung Hari Ini: [statistik_kunjungan stat=today_visitors]
Kunjungan Hari Ini: [statistik_kunjungan stat=today_visits]
Total Pengunjung: [statistik_kunjungan stat=total_visitors]
Total Kunjungan: [statistik_kunjungan stat=total_visits]
Pengunjung Online: [statistik_kunjungan stat=online]