Dinas PU Kukar Alokasikan 50 Miliar untuk Perbaikan Jalan, Prioritaskan Kota Bangun dan Sebelimbingan

^{_{Teks Foto : Kepala Dinas PU Kukar, Wiyono (AK)}}

ASPIRASIKALTIM.COM – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) terus berupaya meningkatkan infrastruktur jalan di berbagai wilayah, meskipun menghadapi keterbatasan anggaran.

Tahun ini, Pemkab Kukar telah mengalokasikan sekitar 50 miliar untuk perbaikan jalan, dengan fokus utama di Kota Bangun dan Sebelimbingan.

Kepala Dinas PU Kukar, Wiyono, mengungkapkan bahwa anggaran tersebut berasal dari dua sumber, yakni Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar 20 miliar dan Dana Alokasi Khusus (DAK) 30 miliar.

Namun, adanya kebijakan rasionalisasi dari Kementerian Keuangan membuat pemerintah daerah harus menutup kekurangan anggaran dengan APBD.

“Kita sudah lelang dan proses pekerjaan sudah berjalan. Bahkan material sudah mulai dikirim ke lokasi. Setelah Lebaran, pengerjaan akan lebih intensif,” ujar Wiyono, Jumat (21/3/2025).

Ia menambahkan bahwa proyek perbaikan jalan ini mencakup jalur Sebelimbingan hingga Teluk Muda serta beberapa akses poros lain yang kondisinya rusak.

Salah satu tantangan utama yang memperparah kondisi jalan di Kukar adalah tingginya volume kendaraan berat yang melintas, terutama saat musim hujan.

“Tahun ini kita targetkan perbaikan sepanjang 4,5 kilometer dengan rigid pavement atau perkerasan beton agar lebih tahan lama. Kalau anggaran memungkinkan, kami ingin menyelesaikan sekitar 5 kilometer lagi agar tak perlu berulang kali menangani masalah yang sama,” jelasnya.

Selain itu, Pemkab Kukar juga berencana memperhatikan akses di Kota Bangun Darat, khususnya jalan menuju daerah transmigrasi di SP (Satuan Permukiman). Saat ini, masyarakat masih harus memutar cukup jauh karena infrastruktur belum memadai.

Dengan adanya anggaran ini, diharapkan kualitas jalan di Kukar dapat meningkat, memberikan kenyamanan bagi masyarakat, serta mempercepat pembangunan di berbagai sektor.

“Kami ingin memastikan akses yang lebih baik bagi masyarakat agar mobilitas lebih mudah dan biaya transportasi bisa ditekan. Jika infrastruktur jalan membaik, maka pertumbuhan ekonomi daerah juga akan lebih cepat,” tutup Wiyono. (adv/Am)