Teks Foto: Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kabupaten Kukar, Sutikno (AK)
ASPIRASIKALTIM.COM – Inflasi di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menunjukkan tren penurunan seiring dengan hasil panen dari Kelompok Wanita Tani (KWT) yang mulai masuk ke pasar.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kukar, Sutikno, mengungkapkan bahwa panen ini menjadi faktor utama stabilisasi harga pangan, terutama komoditas strategis seperti cabai dan bawang merah.
“Alhamdulillah, harga gaban mengalami penurunan karena KWT-KWT sudah mulai panen, pada tahun 2024 kemarin melalui anggaran perubahan, sebesar Rp2,6 miliar telah dialokasikan untuk 40 KWT di 12 kecamatan, kini, hasil panennya akan dirasakan masyarakat,” ujar Sutikno pada Selasa (11/3/2025).
Untuk tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Kukar berencana meningkatkan alokasi anggaran hampir mencapai Rp6 miliar.
Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung 150 KWT dalam meningkatkan produksi pangan lokal.
“Rencananya, panen raya akan digelar setelah bulan Ramadan, dengan kehadiran langsung Bupati Kukar,” kata dia.
Sutikno juga menyoroti pergerakan harga pangan, khususnya cabai dan bawang, harga cabai saat ini sudah mulai turun, berkisar antara Rp75.000 hingga Rp80.000 per kilogram, setelah sebelumnya sempat menyentuh Rp150.000 per kilogram.
Sementara itu, harga bawang merah dan bawang putih juga menunjukkan kestabilan, dengan bawang putih berada di kisaran Rp32.000 per kilogram.
Ia berharap, dengan meningkatnya produksi pangan lokal melalui program KWT, harga kebutuhan pokok di Kukar semakin terkendali, sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah.
“Kita akan terus berupaya menjaga keseimbangan suplai dan permintaan agar inflasi tetap terjaga dalam batas yang aman,” pungkasnya. (adv/Am)
