M. Ridwan_ Akademisi (Istimewa)
ASPIRASIKALTIM.COM – Dalam dunia politik, etika menjadi landasan yang sangat penting bagi terciptanya pemerintahan yang bersih, adil, dan berwibawa. Etika politik bukan hanya soal aturan atau norma yang harus diikuti, tetapi lebih kepada bagaimana seseorang mengelola kekuasaan dan relasi politiknya dengan cara yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan integritas. Etika politik yang baik, pada gilirannya, tidak hanya mencerminkan kualitas politik itu sendiri, tetapi juga kepribadian seseorang sebagai individu yang memegang peran publik.
Kepribadian seseorang sangat memengaruhi cara ia memandang politik dan mengelola kekuasaan. Seorang politisi yang memiliki etika yang baik cenderung menunjukkan sikap jujur, terbuka, dan bertanggung jawab atas setiap keputusan yang diambil. Dalam hal ini, etika politik bukan sekadar urusan moralitas, tetapi juga refleksi dari karakter pribadi seseorang. Sebab, setiap tindakan yang dilakukan dalam ranah politik akan berdampak luas pada masyarakat dan negara. Seorang pemimpin atau politisi yang tidak menjunjung tinggi etika politik akan mudah terjerumus dalam korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, atau bahkan memecah belah masyarakat demi kepentingan pribadi.
Sebaliknya, politik yang dikelola dengan etika yang baik akan memperlihatkan komitmen terhadap prinsip-prinsip keadilan, kesetaraan, dan kesejahteraan bersama. Di sinilah kepribadian seseorang diuji. Seorang pemimpin yang berintegritas akan senantiasa berusaha mengedepankan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi atau kelompok. Hal ini juga sejalan dengan pentingnya prinsip transparansi dalam pemerintahan, di mana rakyat memiliki hak untuk mengetahui keputusan-keputusan politik yang dibuat demi kemaslahatan bersama.
Namun, etika politik yang baik bukan hanya tanggung jawab mereka yang berada di puncak kekuasaan. Setiap individu, termasuk masyarakat sebagai pemilih, juga perlu mengedepankan etika politik dalam berpartisipasi dalam proses politik. Ini berarti tidak hanya memilih berdasarkan kepentingan sesaat atau faktor emosional, tetapi juga berdasarkan pada pertimbangan moral yang matang, yakni memilih pemimpin yang memiliki rekam jejak integritas, kualitas kepemimpinan, dan komitmen untuk menjalankan amanah dengan baik.
Penting untuk diingat bahwa etika politik bukanlah sesuatu yang dapat dipraktikkan hanya dalam masa kampanye atau ketika berhadapan dengan publik. Etika politik yang baik harus tertanam dalam diri seorang politisi dalam setiap langkahnya, baik dalam situasi publik maupun pribadi. Ini adalah cerminan dari kepribadian yang baik, yang tidak hanya peduli pada pencapaian pribadi, tetapi juga pada kesejahteraan orang lain. Dalam hal ini, seorang politisi yang etis akan berusaha untuk menjadi teladan bagi masyarakat, bukan hanya dalam kata-kata, tetapi juga dalam tindakan nyata.
Akhirnya, etika politik yang baik harus dijadikan dasar dalam setiap pengambilan keputusan politik. Sebuah bangsa yang ingin maju, demokratis, dan sejahtera, tentu saja membutuhkan pemimpin-pemimpin yang berintegritas, jujur, dan berkomitmen untuk memajukan kepentingan rakyat. Ini adalah cerminan dari kepribadian diri, di mana setiap individu yang berpolitik harus mampu menunjukkan etika yang luhur sebagai fondasi bagi kemajuan bangsa. (*)
Post Views : 606 views
Posted in Opini, Pendidikan, Politik, Sosial
PPK Tenggarong Seberang (AK.Com) ASPIRASIKALTIM.COM, Kukar – Guna…
M. Ridwan (AK.Com) ASPIRASIKALTIM.COM, Kukar – Mengawali…
Foto : Direktur Eksekutif SBI, Martain, saat…
Teks Foto: Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kabupaten…
Foto : Lurah Mangkurawang, Ardiansyah (AK) ASPIRASIKALTIM.COM…
Pengunjung Hari Ini: 129
Kunjungan Hari Ini: 142
Total Pengunjung: 41529
Total Kunjungan: 52440
Pengunjung Online: 6