DPRD Samarinda Soroti Maraknya Kepemilikan Senjata Ilegal: Minta Tindak Tegas dan Audit Kepemilikan

9afa2cc168221109f8aa1dbe8002b224
Admin |

Jun 4, 2025

Enter description text here. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing. Quo incidunt ullamco.

Ketua Komisi I DPRD Samarinda, Samri Shaputra (istimewa).

ASPIRASIKALTIM.COM – Menyusul insiden penembakan di depan salah satu tempat hiburan malam di Jalan Imam Bonjol, DPRD Kota Samarinda meminta tindakan tegas terhadap peredaran senjata ilegal yang diduga kian marak di wilayah perkotaan.

Ketua Komisi I DPRD Samarinda, Samri Shaputra, menyebut kejadian itu bukan hanya masalah kriminalitas, tetapi bukti bahwa pengawasan atas kepemilikan dan peredaran senjata, baik legal maupun ilegal, mulai longgar dan perlu segera diperketat.

“Yang terjadi di Samarinda sudah bukan kejadian biasa. Ini menunjukkan ada potensi ancaman serius terhadap keamanan publik jika senjata beredar tanpa kontrol yang ketat,” ujar Samri, Rabu (4/6/2025).

Ia meminta aparat dan pemerintah segera melakukan audit menyeluruh terhadap semua izin senjata api yang pernah dikeluarkan, termasuk siapa yang memilikinya, dalam konteks apa, dan apakah penggunaannya selama ini terpantau secara berkala.

Menurutnya, ada kegamangan di masyarakat pasca kejadian. Banyak warga yang khawatir kota ini akan kehilangan rasa aman jika senjata dengan mudah dimiliki atau digunakan di luar kendali.

“Kita bicara soal benda mematikan. Jadi sistem pengawasan harus jauh lebih kuat dibandingkan alat lainnya,” tegasnya.

Selain mengevaluasi izin legal, Samri juga meminta penindakan serius terhadap pasar gelap senjata yang diduga terus berjalan secara terselubung. Ia menyebut, DPRD siap mendorong pembentukan forum koordinasi dengan aparat hukum untuk mengawasi isu ini lebih ketat di tingkat kota.

Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya skrining mental dan evaluasi perilaku terhadap pemilik senjata yang sah. Samri menyebut, tanpa tahapan itu, senjata justru bisa berpindah fungsi menjadi alat pelampiasan konflik pribadi.

“Kepemilikan senjata bukan soal gengsi atau status sosial. Ini soal kesiapan psikologis dan tanggung jawab. Kalau sistemnya rapuh, maka kita sedang menciptakan bom waktu,” tambahnya.

DPRD, kata dia, mendesak agar kasus ini tidak berhenti di penangkapan pelaku saja, melainkan menjadi momentum perbaikan regulasi, distribusi, hingga penegakan hukum yang lebih progresif terhadap segala bentuk kepemilikan senjata tanpa kendali.

“Kalau kota ini ingin tetap aman, kita harus mulai bersikap tegas terhadap hal-hal yang berpotensi menimbulkan kekacauan,” tutup Samri. (adv)

Posted in

Berita Lainnya

Baca Juga

Etika Politik Yang Baik: Mencerminkan Kepribadian Diri Dalam Mengelola Negara

M. Ridwan_ Akademisi (Istimewa) ASPIRASIKALTIM.COM – Dalam…

Abdul Rohim: Penataan Pasar Pagi Harus Tunjukkan Keberpihakan pada Pedagang Tradisional

ASPIRASIKALTIM.COM – Revitalisasi Pasar Pagi di Kota…

SMP Negeri 6 Loa Kulu Berhasil Menorehkan Berbagai Prestasi Terbaik

Gesra Bongga, Kepsek SMP Negeri 6 Loa…

DPRD Samarinda Minta Pemkot Perhatikan Nasib Jukir Liar di Tengah Rencana Sistem Parkir Digital

ASPIRASIKALTIM.COM – Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda…

Pos Populer

Pengunjung

Pengunjung Hari Ini: [statistik_kunjungan stat=today_visitors]

Kunjungan Hari Ini:  [statistik_kunjungan stat=today_visits]

Total Pengunjung: [statistik_kunjungan stat=total_visitors]

Total Kunjungan: [statistik_kunjungan stat=total_visits]

Pengunjung Online: [statistik_kunjungan stat=online]