ASPIRASIKALTIM.COM – Meningkatnya kasus kekerasan seksual terhadap anak di Kota Samarinda mendapat perhatian serius dari DPRD.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti, menegaskan pentingnya keberanian orang tua dalam melaporkan setiap bentuk pelecehan seksual terhadap anak, tanpa takut pada stigma sosial.
“Kalau anak Anda jadi korban, segera laporkan. Jangan diam saja, itu bentuk tanggung jawab kita terhadap hak dan masa depan anak,” tegas Puji, Selasa (24/6/2025).
Ia menyoroti masih banyaknya kasus pelecehan yang tidak pernah sampai ke proses hukum karena keluarga korban memilih bungkam.
Alasan utamanya adalah takut diketahui tetangga, malu, atau khawatir mendapat tekanan sosial dari lingkungan sekitar.
Menurut Puji, sikap diam semacam ini justru menjadi luka kedua bagi korban, terutama dari sisi psikologis.
Anak yang dilecehkan dan tidak mendapatkan keadilan akan tumbuh dengan trauma yang mendalam, dan itu menjadi kegagalan besar dalam perlindungan anak.
“Meredam kasus kekerasan dengan alasan menjaga nama baik keluarga, justru memperparah dampaknya. Ini harus diubah,” tegasnya.
Di sisi lain, Puji juga mendesak agar seluruh instansi pemerintah dan sekolah meningkatkan peran dalam pencegahan dan deteksi dini kekerasan terhadap anak.
Ia meminta OPD terkait untuk aktif menjalin koordinasi dengan lingkungan sekolah dan keluarga guna menciptakan sistem perlindungan yang menyeluruh.
“Kita tidak butuh slogan. Yang dibutuhkan anak-anak adalah tindakan nyata dari negara dan semua elemen untuk melindungi mereka,” ucapnya.
Sebagai wakil rakyat, ia menegaskan komitmen DPRD untuk terus mengawal upaya-upaya perlindungan anak di Samarinda, termasuk dalam hal penyusunan kebijakan, pengawasan layanan pendampingan, serta anggaran untuk pemulihan korban. (Adv)
